Daftar Isi
Bollinger Band
Bollinger Band merupakan salah satu indikator momentum jual atau beli. Bollinger Band ini mirip dengan RSI dan Stokastik. Perbedaannya terletak pada skala yang digunakan. RSI dan Stokastik sama-sama menggunakan skala dari 0%-100% untuk menilai overbought atau oversold, sedangkan Bollinger Band tidak. Jadi batas atas dan bawah bollinger band bisa bernilai berapa saja.

Baca Juga : Indikator Stochastic
Formula
Bollinger Band pada dasarnya terbentuk dari Simple Moving Average (SMA). Indikator ini terdiri dari 3 garis yaitu Middle Band, Lower Band, dan Upper Band.
Secara matematis garis Bollinger Band dapat dituliskan sebagai
\[ \text{Middle Band} = \bar{X}\\ \text{Lower Band} = \bar{X} – 2\sigma\\ \text{Upper Band} = \bar{X} + 2\sigma \]
Dimana: \[ \sigma = \sqrt{\frac{\sum(x_i-\bar{X})^2}{n}} \]
\[ \bar{X} = \frac{\sum_{i=1}^{n} x_i}{n} \]
xi | Harga Saham pada hari ke i. Harga saham dihitung dari ((High+Low+Close)÷3) |
n | jumlah hari (default = 20) |
Buy or Sell
Cara penggunaan indikator Bollinger Band ini mirip dengan Stokastik dan RSI. Secara lengkap dapat dilihat di tabel di bawah ini
Aplikasi
Berikut ini merupakan salah satu contoh penerapan Bollinger Band di saham TLKM.

Jika garis Lower Band berpotongan dengan harga saham, maka tidak serta merta harus melakukan action buy. Perlu dilakukan konfirmasi menggunakan indikator lainnya seperti bullish candle, RSI, maupun stochastic
Reference
- https://blog.pluang.com/cerdascuan/bollinger-band-adalah/
- https://www.investopedia.com/terms/b/bollingerbands.asp
- https://www.alpharithms.com/bollinger-bands-590615/